Analogi cinta seorang elektrik…
Beberapa komen di artikelku yang lalu mengatakan kalo orang elektrik itu kurang baik terlalu melankolis, bisa-bisa fasa grounding jadi api hehehe…, orang elektrik ternyata bisa juga ya bikin puisi? Nah lo, orang elektrik juga manusia kan? Itu mungkin sudah mewakili semua pertanyaan yaaa…
Terakhir, ada yang minta bikin puisi tentang kelistrikan, misal Voltase….Baiklah sobat, bukan saja puisi yg kubikin tentang kelistrikan, artikel ini lebih dari sekedar puisi.
Secara umum tapi tak lazim disebut, Listrik adalah Perbedaan Potensial Diantara Dua Titik, Perbedaan Potensial ini dikenal dengan Tegangan (Voltage). Dalam Operasi Tenaga listrik khususnya pembangkitan energi listrik bertenaga diesel skala besar (secara aku sekarang di divisi ini) ada istilah yang disebut Synchronization atau sinkronisasi atau parallel antar unit satu dengan unit lainnya atau antar unit satu dengan unit grid/ Line system.
uj Tujuan dari sinkronisasi adalah keserempakan atau penyelarasan antar unit diesel dalam memproduksi energy listrik yang bermutu dan handal, keuntungan dari system sinkronisasi ini sendiri antara lain adalah Dapat melayani kebutuhan beban yang lebih besar, Tidak menyebabkan Pemadaman Total (Sistem Black Out) ketika salah satu unit bermasalah dan harus shutdown selama proses perbaikan, Memungkinkan Pemeliharaan (Maintenance) dengan tidak mengurangi mutu pelayanan, dll. untuk bisa sinkron diperlukan syarat mutlak yang merupakan keharusan agar unit dapat beroperasi secara serempak bersama dan selaras, adapun syarat generator sinkron tersebut adalah:
1. Frekuensi kedua alternator atau alternator dengan Grid Harus Sama
2. Tegangan kedua alternator atau alternator dengan Grid Harus Sama
3. Urutan Phasa kedua alternator atau alternator dengan Grid Harus Sama
Okay, mungkin aku gak bahas secara detail hal ikhwal listrik ini, bukan apa2 selain bagi kamu yang awam listrik hal ini hanya akan nambah pusing karena aku juga sudah pusing dengan troubleshooting yang ada sekarang ini.
So, apa hubungannya dengan “Cinta”? aku senang dan suka dengan kalimat Sinkron, sungguh menjadi arti yang sangat luas bagiku. Bagaimana mungkin hubungan cinta bisa berjalan sukses tanpa upaya sinkronisasi dari pelaku cinta itu sendiri? Ketika pasanganmu ingin dimengerti dan kamu tidak melakukannya apa yang akan terjadi? Bukankah bgitu banyak perbedaan antara kamu dan dia? Ketika perbedaan itu semakin menggunung hal apakah yg kalian lakukan untuk menyelesaikannya demi kesuksesan hubungan kalian?
Belajar mengerti dan memahami kekurangan pasangan adalah suatu upaya sinkronisasi demi kesuksesan hubungan, ketika frekuensi kamu dan dia sudah sama kemungkinan untuk menikmati hubungan itu tentulah terasa nyaman dan menggairahkan, jadi ingatlah untuk selalu samakan frekuensi. Seperti halnya listrik adalah perbedaan potensial diantara dua titik yang dapat menghasilkan jutaan megawatt untuk kepentingan hidup manusia demikian juga kuistilahkan dalam hubungan tali kasih dua manusia yang sungguh sangat berbeda tidak hanya dua titik tapi banyak titik dan yang paling berpengaruh dalam penciptaan mutakhir untuk kepentingan kehidupan dimasa yang akan datang.
Sebagai analogi, Perempuan itu ibarat bola lampu yang hanya akan menyala ketika dialiri arus listrik, Mungkin perempuan itu bisa saja sebuah bola lampu hemat energy tapi semua itu tak akan berarti tanpa sumber tenaga yang dapat menyalakannya. Bagaimana jika bola lampu tak ada? Lalu apa gunanya listrik kalau tak ada manfaatnya? Jadi, bola lampu dan listrik sungguh sesuatu yang tak dapat dipisahkan dan hanya bermanfaat ketika keduanya saling melengkapi kebutuhan masing-masing, dan ketika mereka saling melengkapi maka ruang sekitarpun bersinar menerangi kegelapan.
Ah…Bola lampu hemat energiku, terangilah aku dari kegelapan ini. Percayalah sayang aku akan slalu bersamamu sampai counter waktu yang telah ditentukan pabrikan tiba dan membunuhmu.
Analogi cinta seorang elektrik… | Blog Batam Digital Island 9:17 pm on September 13, 2008 Permalink |
[…] Analogi cinta seorang elektrik… September 13, 2008 9:21 pm admin Dari Blogger – Agreegator Dari https://joesitohang.wordpress.com/2008/09/13/analogi-cinta-seorang-elektrik%E2%80%A6/ […]
Elys Welt 10:24 am on September 14, 2008 Permalink |
ah paragraph yang terakhir itu begitu romatisnya 🙂
thanks ya kunjungannya
Silo 1:18 pm on September 14, 2008 Permalink |
Siip analogi yang bagus, kalau perlu tambah puisinya deh sekalian 🙂
Tapi jangan di analogikan cinta ibrata listrik kesetrum terus bengkak yah ha..ha
joe Sitohang 10:49 am on September 15, 2008 Permalink |
@ Elys Welt;
stuju dong perempuan itu bola lampu hemat energi? heheh…*kabur*
@ Silo;
cinta ibarat listrik ada persamaanya lho mas, sama2 punya magnet. btw, thanks buat kunjungannya….
cheers,
-joe-
ManusiaSuper 4:48 pm on September 15, 2008 Permalink |
Ah, romantis dalam bentuk yang berbeda,,,
joe Sitohang 5:17 pm on September 15, 2008 Permalink |
@ ManusiaSuper:
Ah..hirnya datang juga, 😀 nah loe….!
emyou 10:47 am on September 17, 2008 Permalink |
that’s simply romantic 🙂
Nesia! 6:48 pm on September 17, 2008 Permalink |
hehehe… truely romantic, lae… tp ada curangnya juga 😉
bola lampu boleh bolak-balik diganti, tp pembangkit listriknya itu-itu juga…
just kidding… saya selalu kagum bila ada yang mampu menguraikan hal-hal teknis dalam bahasa yang (relatif) mudah dicerna.
salam.
carbonized 12:01 am on September 21, 2008 Permalink |
Oh…. seandainya aku seorang perempuan!!
eiiiitttt, tunggu dulu.
coba bayangin seandainya terjadi overload pada pembangkit, apa jadinya sama tuh lampu ya?
Hayoooooooo, tolong dijawab dengan bahasa ilmiah
joe Sitohang 10:27 am on September 22, 2008 Permalink |
@ Nesia;
aku juga kagum dengan Naked mind lae itu…..:D
@carbonized;
dijawab dgn bahasa ilmiah atau dibayangin nih? hehehe….
kalo dibayangin>> tuh lampu kemungkinan kedap-kedip (kayak lampu disco) sesekali penting jg nih biar hubungan lebih berasa *ngeles modeOn*
kalo ilmiahnya>> Pembangkit Tidak akan overload selama pengaturan pembagian beban dilakukan dengan benar, (makanya jgn mencuri listrik, biar gak overload)
Febiola Sitohang 1:09 pm on November 10, 2008 Permalink |
klo suka trun naik sekringna..trs apa yg terjadi dgn bola lampuna bukanna jadina putus… salah dmna tuh… nambah arus aja kali ya…
joe Sitohang 2:51 pm on November 10, 2008 Permalink |
@ Febiola Sitohang;
sedikit meluruskan ya namboru….
yang suka turun naik itu MCB (Miniature Circuit Breaker), bukan sekring…..stuju yaaa
nah, pointnya mungkin maksud namboruku ini adalah bagaimana kalo aliran listriknya ndak stabil, apa yg terjadi dengan bola lampu?
kalo bola lampu yg berkualitas biasanya akan tahan dengan ketidakstabilan listrik setidaknya plus minus 10% dari tegangan nominal listrik… dan yang jelas si bola lampu gak salah heheheheh….